Istriku, Ijinkan aku menikah lagi .........
Istriku, Ijinkan aku menikah lagi
for everyone

Malam itu cuaca sangat dingin dan sunyi... bau malam sangat terasa sekali...., Dengan hati-hati aku dekati Istriku.

"Ais... aku mau ngomong sebentar, tapi aku takut kamu marah atau bahkan tersinggung..." kataku sangat lirih dan hati-hati sekali.

"Ah..Abi... kalo, katakan saja... tidak apa-apa kok... aku siap mendengarnya, Sejelek berita apapun aku akan mendengarnya bi..." Kata Istriku sambil mendekat.

"Ais... aku ingin ngomong padamu tapi jangan marah ya?"

"Iya bi.. katakan saja"Jawab Istriku lagi.

"Ais aku minta ijin padamu, aku mohon kamu mengijinkan aku, aku ingin....aku ingin menikah lagi..." dengan terbata-bata kata itu aku ucapkan.

"Aisyah, Istriku terdiam lalu bangkit menuju dapur, Aku tahu perasaan yang tidak bisa disembunyikannya, tapi dia tetap berusaha tenang dan mengambil segelas air putih dalam kulkas diminumnya kemudian menuju ketempat tidur Fatih, buah hati kami... dia elus rambutnya dia pandangi dengan penuh cinta...

Aku tetap diam tidak berani berkata apapun. Kenapa aku Ingin menikah lagi, karena juga dorongan dari temen-temen dan juga Melati.

"Udah deh.. bi, kamu kurang apa aku yakin mampu untuk menaikah lagi, Sebagai manajer muda kamu mampu... agamapun membolehkannya?" begitu kata temen-temenku yang menguatkan hujahnya. Yang sebelumnya disampaikan Oleh melati sendiri bahwa dia mau untuk menjadi yang nomor dua.



Sejenak aku kembali memandang Istriku yang sedang duduk disamping pembaringan anakku. Kemudia dia bangkit dan menuju ketempatku.

"Bi... Kamu yakin mau menikah lagi?"Kata Istriku membuka pembicaraanya.

"Hmmm, Yah seandainya kamu mengijinkan.." jawabku sambil menunduk.

"Tapi, aku mempunyai satu keinginan bi..."Kata Istriku

"Apa itu Ais.."Jawabku.

"Pertemunkanlah aku dengan Calon Maduku..., Aku pingin bersama mereka barang satu dua hari" Kata Istriku.



Esok harinya, aku menemui melati gadis yang telah memikat hatiku, dengan penampilan modern, yang selalu mengikuti gaya dan selera jaman. Sejenak dia melihatku langsung menyapa..

"Ah.. Abimanyu... gimana, udah bilang sama kak Aisyah..." katanya manja...

"Yah...udah" jawabku.

"Trus..trus gimana, setuju kan?" Katanya lagi.

"Dia minta satu permohonan, yaitu sebelum mengijinkan kepingin bersamamu barang satu atau dua hari..." Kataku.

"Aduh... jangan-jangan aku mau diapa-apakan, aku mau dibunuh.. ah gak mau...aku takut..."

"Melati, tidak seperti itu sifat Aisyah, aku sudah bertahun-tahun bersama, belum pernah sekalipun berbuat kasar, bahkan sekedar omongan pun.Percayalah padaku" Kataku.

"OK.. Abi... aku mau," Kata melati.



" Abi.., aku pingin berdua saja dengan Calon maduku, paling ditemani anak-anak, Selama aku bersama colon maduku, aku pingin Abi bermunajat di Masjid Besar." kata Aisyah selagi aku mengantar Melati padanya.

" Udah, tidak-apa apa aku akan menjaga calon maduku ini dengan baik bi, segera berangkatlah bermunajat, Berdzikirlah dengan selalu sebutlah Asmanya, semoga hidup kita penuh berkah." Katanya lagi.



Dengan tidak berkata banyak, aku langsung menuju ke masjid besar, yang terletak ditengah kota ini. Disitu aku merenung. Sudah berapa bulan aku tidak ke Masjid ini. Dulu ketika belum kenal Melati, tiap minggu pagi aku selalu mengikuti pengajian di Masjid ini. Tiap Kamis Malam aku selalu Belajar dan Ngaji di Masjid ini.

”Yaa Alloh kenapa aku bisa melupakan rumah-Mu....”

Aku sengaja mengambil duduk di pojok depan kanan, supaya tidak terganggu lalu lalang orang yang mau beribadah. Dengan niat untuk bermunajat, berdo’a beristighfar dan menerawang hati dalam kegiatan hari-hariku selama ini.

”Yaa Alloh aku mohon petunjuk-Mu....”



Aku terus berdiam dalam Masjid dan berdzikir sampai pagi ba’da subuh. Aku mencoba mencoba mengaktifkan Hape ku yang memang sejak aku masuk dalam masjid ini aku matikan.

Ternyata ada SMS masuk, dari melati..

”Abimanyu... ternyata memang aku tidak pantas untuk bersanding dengan mu, aku tidak ada apa-apanya dibanding kan dengan kak Aisyah..., Dia adalah perempuan yang Istimewa, yang segalanya dia punya.



Bersamaan aku selesai membaca SMS singkat dari Melati, ada seseorang tak mir masjid yang mengantar bungkusan kepadaku

”Mas Ini ada titipan dari seseorang untuk mas?”

”Oh..terimakasih pak...”



”Sepertinya ini adalah tempat makanan, dari siapa?” pertanyaanku dalam hati sambil membawa bungkusan tersebut ke serambi Masjid.

Aku buka perlahan, ada sebuah surat diatasnya, dari Aisyah??!!!



”Abi... terimakasih engkau telah memenuhi permintaanku untuk bersama dengan calon maduku, memang dia gadis yang cantik abi, gadis modern dan akan sangat cocok bila dipersandingkan denganmu. Namun Ketika dia saya ajak bersama-sama masak, membuat makanan untuk kamu dia hanya pandai memasak makanan-makanan Junkfood, makanan-makan instan siap saji, makan-makanan orang modern saat ini, padahal aku tahu seleramu, Abi hanya suka berselera dengan makanan ala kampung, Nasi Goreng Kampung, Oseng-Oseng Cabe ala kampung, Aku tidak yakin Abi berselera makan-makan modern yang berlumuran keju dan susu.”



Aku menghela nafas sejenak, kemeudian kulanjutkan lagi membaca surat ini..



”Abi.. ketika dia kuajak Shalat berjamaah, aku ingin dia menjadi imamnya namun dia menolak karena tidak bisa hafal dan tatacaranya, Abi... kelak kau pasti juga punya anak, ketika abi tidak ada dirumah, Istri yang akan menggantikan jadi pemimpin bagi anak-anaknya, bila dia tidak mampu memimpin shalat dan mengajari beribadah pada anak-anak akan seprti apa anak – anak Abi nanti..”



” Abi, Suamiku tersayang, bersama surat ini pula ada form yang sudah saya tanda tangani, terserah Abi Kalo masih menginginkan Melati Aku rela, Katanya dia akan keluar kota, tolong cari dan kejar dia. Namun bila hasil dari munajat Abi sejak kemaren berkata lain, ini ada sarapan Nasi goreng kampung dan ceplok telur, Sarapanlah dulu abi dan segera pulanglah aku merindukan dirumah.”



” dari Istrimu tersayang



Aisyah”



Begitu selesai membaca surat Aisyah, melelehlah airmataku, aku tidak bisa berkata apa-apa, langsung tancap untuk pulang menemui Aisyah Istriku.



-------------
copyrigh : http://tondsy.multiply.com/
0 Responses

Posting Komentar